Kepada Jajaran Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DI Yogyakarta maupun Kabupaten Kulonprogo, Tim Kunjungan Kerja Komisi IV DPR-RI meminta agar fokus pada penyelesaian pembangunan Pelabuhan Perikanan Tanjung Adikarto, Wates, Kab. Kulonprogo dalam 2 tahun ini, sehingga masyarakat bisa segera memanfaatkan dan menikmati hasilnya tidak hanya menjadi penonton selama hampir 7 tahun ini.

Hal itu disampaikan Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi IV yang juga Ketua Komisi IV DPR-RI, HM. Romahurmuziy saat meninjau Pelabuhan Tanjung Adikarto,Glagah, Karangwuni,Wates, Kab. Kulonprogo. Turut serta pada kunjungan kerja kali ini 21 orang anggota Komisi IV, jajaran Pejabat Eselon I Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Bupati Kulonprogo,Toyo Santosa Dipo, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DIY. Ir. Sudiyanto. MM. dan pejabat instansi terkait lainnya.

Menurut Romahurmuziy, untuk pembangunan TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Glagah hingga saat ini anggaran yang telah digunakan mencapai Rp. 305 milyar, dimulai sejak tahun 2004. “APBN yang sudah dikucurkan melalui Tugas Berbantuan maupun melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sudah cukup besar”, kata Sekretaris Fraksi PPP ini.

Dia menjelaskan, untuk mempercepat penyelesaiaan pembangunan pelabuhan pada tahun 2011 masih dibutuhkan tambahan dana sebesar Rp.142 milyar. Di mana anggarannya berasal dari beberapa instansi terkait. Sedangkan APBN (Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara) sendiri berasal dari kementerian PU, kementerian Kelautan dan Perikanan, sedangkan dari APBD (Anggaran dan  Pendapatan belanja Daerah) berasal dari APBD (Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah) Provinsi dan Kabupaten Kulonprogo.

Romahurmuziy menambahkan, untuk penyelesaian pemecah gelombang TPI (Tempat Pelelangan Ikan) masih membutuhkan anggaran tambahan sebesar Rp. 42 milyar tahun ini dan Rp. 75 milyar untuk tahun 2012, menggunakan dana DAK (Dana Alokasi Khusus) Tahun anggaran 2011 di Dinas Kelautan dan Perikanan sebesar Rp.13 milyar. “Untuk penyelesaian TPI (Tempat Pelelangan Ikan) sendiri dan sarana prasarana perkantoran itu masih membutuhkan dana sebesar R.142 milyar,” tambahnya.

Ketua Tim Komisi IV Romahurmuziy mengungkapkan, Komisi IV DPR mempunyai komitmen membantu penyelesaian pembangunan pelabuhan ini dengan mengupayakan agar proyek ini segera bisa selesai dengan tuntas dan dapat digunakan pada akhir tahun 2013 yang akan datang.

“Kami memberi dukungan penuh untuk selesainya fasilitas ini, karena kita tidak boleh melakukan pembangunan dengan sepotong-sepotong. Bayangkan kalau pembangunan ini telah dimulai sejak tahun 2004 berarti sudah 7 tahun, sementara sampai dengan sekarang belum bisa digunakan, berarti sudah 2 masa periode kepemimpinan Bupati belum bisa diresmikan. Sehingga masyarakat hanya meliat pembangunannya saja. Hal ini jangan sampai terjadi masyarakat hanya jadi penonton tetapi tidak bisa memanfaatkan “ ucap Ketua Komisi IV DPR-R HM.Romahurmuzy.

Sementara Bupati Kulonprogo H.Toyo Santoso Dipo menjelaskan kepada rombongan Dewan bahwa Pembanguan TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Tanjung Adikarto saat ini tinggal pengerukan di alur sungai Serang untuk masuknya kapal-kapal dengan bobot 30 GT. Pihak Pemda ini telah bekerjasama dengan PT. JMI untuk melakukan pengerukan tersebut rencananya akan dimulai bulan Agustus 2011 ini,

“Untuk sarana dan fasilitas pendukung, pemda Kabupaten Kulonprogo sudah mulai menyiapkan prasarana jalan dengan lebar 24 meter. Diharapkan truk-truk/kontainer besar bisa masuk dekat dengan dermaga ini,” tambahnya. (irep.Tv Parlemen)